18 Feb 2013 13:09:06
"Dalam sistem syariah, bunga dan perdagangan
uang yang tidak menghasilkan barang dan jasa melainkan hanya
kertas-kertas berharga tidak diperbolehkan," kata Dosen Ekonomi Islam,
IAIN Surakarta Dwi Condro Triono.
Jakarta, Aktual.co — Sistem ekonomi syariah yang diterapkan secara lengkap pada tataran negara dapat mengatasi kegoncangan ekonomi dunia sebagai dampak dari kapitalisme yang mengandalkan transaksi berbunga dan pasar keuangan non riil.
"Dalam
sistem syariah, bunga dan perdagangan uang yang tidak menghasilkan
barang dan jasa melainkan hanya kertas-kertas berharga tidak
diperbolehkan," kata Dosen Ekonomi Islam, IAIN Surakarta Dwi Condro
Triono, Senin (18/2).
Dwi Condro Triono berada
di Belanda setelah menjadi pembicara pada Konferensi Ekonomi Syariah di
Hannover, Jerman pada 9 Februari 2013.
Dia
menjelaskan periode krisis ekonomi dunia belakangan ini semakin pendek
yakni dari yang dahulu dua puluh tahunan kemudian lima tahunan, hingga
kini yang hanya dalam hitungan mingguan dan harian akibat inflasi yang
berkembang menjadi hiperinflasi.
Transaksi
berbunga yang dipraktikkan dalam sistem kapitalisme menjadi salah satu
pilar kapitalisme untuk melancarkan arus di pasar barang, yang
berkembang melalui pembentukan pasar keuangan, tambahnya.
Perkembangan
pasar keuangan dimulai dengan pembukaan lembaga-lembaga perbankan,
pasar modal, pasar sekunder hingga pasar derivatif.
"Pasar-pasar
keuangan ini menghambat perputaran uang di pasar perdagangan barang dan
jasa karena mengakumulasikan kapital dalam bentuk kertas-kertas
berangka," kata Condro.
Dwi Condro yang juga
dosen Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Hamfara, Yogyakarta ini,
menambahkan perputaran modal di dunia sebesar 95 persen di lantai bursa
sedangkan di pasar riil hanya lima persen.
Pada
suatu waktu, penumpukan uang pada pasar uang yang tidak menghasilkan
barang dan jasa ini menghasilkan ledakan krisis global, dimana peristiwa
terakhir terjadi pada 2008 lalu dan diperkirakan puncak krisis akan
terjadi pada 2013 di Amerika Serikat dan Eropa.
Menurut
dia dalam mekanisme pasar syariah, dimana emas dan perak sebagai mata
uangnya yang bernilai stabil, menerapkan pasar faktor produksi.
Dengan
demikian tidak ada penumpukan modal karena serikat perdagangan atau
yang dikenal dengan syirkah dalam khazanah ke-Islaman memberlakukan bagi
hasil atas keuntungan suatu usaha.
"Di dalam
politik ekonomi Islam arus barang dan jasa serta pasar produksi
dibolehkan untuk kekayaan yang terkategori dapat dimiliki individu,"
ujar Condro.
Sementara barang-barang yang
terkategori milik umum seperti sumber-sumber energi dalam jumlah besar,
infrastruktur komunikasi dan transportasi, harus dikelola negara untuk
membiayai kebutuhan pokok masyarakat, pembangunan industri berat,
infrastruktur dan belanja negara serta pemodalan untuk usaha.
Kemanfaatan
ekonomi syariah telah terbukti selama kurang lebih 1.300 tahun ketika
ke-Khilafahan Islam menerapkan sistem tersebut sebelum dunia beralih
pada kapitalisme seiring dengan tuntutan masyarakat Barat untuk menganut
sekulerisme, jelasnya.
Konselor bidang ekonomi
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, George Lantu
mengatakan sistem ekonomi syariah cukup menarik dan revolusioner.
Dia berharap penjelasan konsep mekanisme pasar syariah lebih lengkap dan rinci sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas.
Sistem Ekonomi Syariah Atasi Goncangan Ekonomi Global
Reviewed by Jualan Untung
on
February 19, 2013
Rating:
No comments: