Tugas Wawancara Mahasiswa STEI SEBI Ke FIF Syariah Parung

Kamis,28 Maret 2013. Kami dari mahasiswa STEI SEBI mewawancarai FIF Syariah dan FIF Konvensional yang ber-alamat di Karyatama no.1 Jalan Raya Parung Bogor.
Orang yang kami wawancarai adalah Bapak Erisal bagian departemen CR (Colector Remedial) atau biasa dibilang bagian penagihan dan penarikan.
Tugas ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas UTS dari dosen kami Ii Holillah SEI. mata kuliah Lembaga keuangan non Bank. Dan kami mendapat Tugas wawancara pada perusahaan Multifinance.
Asalamualaikum wr.wb
Perkenalkan nama Saya Kholid Haidar dan ini teman teman saya Syahid rabbani dan Fajarullah. Kami Mahasiswa STEI SEBI sawangan Depok.
Maksud kami datang ke perusahaan ini adalah untuk riset dan memenuhi tugas wawancara Lembaga Keuangan Non Bank perusahaan Multifinance.
Pertanyaan :

Pertanyaan :
 “Assalamualaikum pak, Sebelumnya dengan bapak siapa dan bagian apa?”
 Jawab:­­
“Saya dengan Bapak Erisal. Bagian CR (Colector Remedial).”

Pertanyaan:
“ Untuk Kantor cabang ini pak kami liat ada FIF Konvensional dan syariah, kemudian FIF Syariah itu satu perusahaan atau gimana pak?”
Jawab:
“Iya benar. Itu produk kami. Dan dua produk tersebut memang kami sediakan di kantor ini.”

Pertanyaan:
“ Perbedaanya dimana pak? Dari dua produk tersebut, dari segi teknisnya misalnya pak, adakah perbedaan?”
Jawab :
“ Bedanya dari caranya dan akadnya atau kesepakatan di awalnya, tentunya cara syariah tidak sembarangan. Contoh misal ada orang minta modal untuk usaha warung remang remang, tentunya kita gak ngasih kan, karena gak sesuai syariah. Contoh lain misal di FIF konvensional ada biaya denda yang dendanya itu 0.5% dari biaya cicilan perbulan. Bila di FIF Syariah bukan denda tapi yang ada adalah biaya ganti rugi. Di FIF syariah pun kami ada dana social yang biasa dibilang infaq.”

Pertanyaan :
“Untuk FIF Syariah sendiri pak. Apakah realitanya benar berjalan, yang terlihat oleh kami yang ramai adalah FiF Konvensionalnya bukan FIF Syariahnya?”
Jawab:
“FiF Syariah 2008 sudah mulai, tapi setelah itu berhenti karena memang kurang popular, karena memang kesulitan di cara menjelaskan dan perhitungannya misalnya pada biaya ganti rugi pada FIF syariah tidak semudah biaya denda pada FIF Konvensional. Tapi setelah tahun tahun ini booming lagi kami pakai lagi FIF Syariah karena sudah mulai pupuler dan banyaknya peminat.”

Pertanyaan:
“Untuk cicilannya sebenarnya lebih mahal memakai FIF Konvensional atau FIF Syariah ya pak?”
Jawab:
“Sebenarnya sama saja, hanya letak perbedaannya pada perhitungan harga cicilannya, untuk syariah kita memakai cara musyawarah dan kesepakatan. Konsumen penghasilannya berapa sanggup membayar cicilannya berapa tiap bulannya dan akhirnya disepakati. Berbeda dengan konvensional yang sudah baku, bunganya sekian, cicilannya sekian. Konsumen hanya tinggal mengikuti opsi yang kami tawarkan.”

Pertanyaan:
“Misalnya pak ada konsumen FIF Syariah tapi tidak sanggup bayar, nah itu solusi syariahnya gimana?”
Jawab:
“Oh itu ada solusinya di FIF syariah. Misal pada bulan cicilan terakhir. Konsumen tidak sanggup bayar. Cicilannya itu tinggal 3juta lagi. Maka jalan keluarnya adalah motornya di lelang, Kemudian hasil dari penjualan motor itu dibagi sesuai kesepakatan di awal setelah dikurangi biaya utang konsumen yang 3 juta itu tadi.”

Pertanyaan :
“Untuk peminatnya sendiri lebih banyak syariah apa konvensional pak?”
Jawab:
“ Memang kebanyakan masyarakat belum terlalu sadar akan pentingnya sistem syariah, yang penting bagaimana masyarakat dapat motor. Jadi sebenarnya masih banyak konvensional. Tapi sebenarnya kami berusaha dan selalu menawarkan yang syariah, hanya saja kendalanya masyarakt sulit untuk dijelaskan dan di beri pemahaman walau ada beberapa yang mengerti.”

Pertanyaan :
“Menurut bapak sendiri lebih bagus sistem FiF Syariah apa FIF konvensional?”
Jawab :
“Jujur untuk saya sendiri lebih bagus syariah, karena dengan sistem syariah yang tadinya DPnya mahal, harus 20-25% dari total pembiayaan, bisa jadi murah menjadi dibawah 20% asal lebih dari 10% total pembiayan. Sistem syariah juga dasarnya suka sama suka, rido sama rido sesuai kesepakatan dan musyawarah di awal. Berbeda dengan konvesional yang sudah saklek bunganya sekian, dan masyarakat harus menuruti.”

Pertanyaan :
“ menurut bapak perkembangan FIF syariah itu semakin membaik atau bagaimana ?”
Jawab :
“menurut saya perkembangan tiap tahunnya sebanyak 30% dan tentunya melihat perkembangan ekonomi syariah bisa jadi lebih naik dari yang sekarang.”

“Terimakasih pak atas informasinya , sangat bermanfaat bagi kami semoga perusahaan ini terus berkembang dan tentunya kami pribadi berharap banyak yang memilih investasi dalam bentuk syariah dibandingkan investasi dalam bentuk lain.”

Bukti Record Wawancaranya Di : http://www.4shared.com/music/kIyJttnb/Wawancara_FIF.html
Tugas Wawancara Mahasiswa STEI SEBI Ke FIF Syariah Parung Tugas Wawancara Mahasiswa STEI SEBI Ke FIF Syariah Parung Reviewed by Jualan Untung on March 30, 2013 Rating: 5

No comments:

Faedah Hijrah Meluaskan Industri Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syariah kini mulai dikenal luas. Tak hanya makanan, konsep syariah juga mulai diimplementasikan ke industri p...

Powered by Blogger.