Sektol Riil Syariah Merupakan Kebutuhan


Rembang  – Jawa Tengah (26/1) Meskipun saat ini telah marak berdiri  lembaga keuangan syariah seperti perbankan syariah,  koperasi jasa keuangan syariah (KJKS)  dll, tak ada artinya sama sekali jika tak mampu menggerakkan sekotor riil yang ada sama sekali. Maka sektor riil syariah perlu diciptakan dan  merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak. Jika ini dibisa dikembangkan dalam  sistem ekonomi syariah di Indonesia bisa berkembang dengan pesat. Demikian peryataan Setyo Heriyanto, Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah saat menyampaikan materi Workshop Nasional Majelis Ekononomi dan Kewirausahaan (MEK) yang diselenggarakan di Pusdiklat – BMT BUS Lasem – Rembang Jawa Tengah.

Dalam workshop bertemakan Masa Depan Koperasi Indonesia & menata Format sinergi BMT/BTM dengan Amal Usaha Muahammadiyah, Setyo menegaskan, untuk mengembangkan sektor riil syariah, Muhammadiyah bisa menjadi pelopornya hal ini terlihat dengan jaringan Amal Usaha Muhammadiyah yang dimilikinya seperti rumah sakit, lembaga pendidikan dll. Menurutnya itu merupakan potensi besar dalam mengerakkan sektor riil yang ada selama ini. Tinggal bagaimana instrumen keuangan syariah yang ada  selama ini dikembangkan misalnya  bersinergi dengan kekuatan ekonomi yang ada di Muhammadiyah. “Saya rasa Muhammadiyah sebagai pelopor dalam menggerakkan sektor riil syariah,”terangnya.

Kemudian terkait dengan adanya KJKS yang berkembang di Muhammadiyah dalam bentuk BMT atau Baitulmaal Tanwil Muhammadiyah (BTM) yang tersebar di berbagai wilayah, Setyo merespon positif realitas itu, dengan demikian di Muhammadiyah akan bertambah banyak pelaku-pelaku bisnis yang mengembangan  UKM. Muhammadiyah memiliki kesamaan visi dengan pemerintah dalam mendorong kebijakan pro poor, pro jobs dan pro growt.
     
Sementara, Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Keirausahaan PP Muhammadiyah, Abdullah Yazid, mengatakan, menggerakkan sektor riil syariah dilingkungan  Muhammadiyah merupakan keharusan karena Muhammadiyah ingin agar umatnya terus maju dan sejahtera. Hal ini menurutya sesuai dengan amanah muktamar Muhammadiyah ke-43 di Aceh, dimana Muhammadiyah  mengembangkan Badan Amal Usaha Muhammadiyah, mengembangkan wadah koperasi bagi anggota Muhammadiyah dan memberdayakan anggota Muhammadiyah di bidang ekonomi dengan mengembangkan usaha-usaha milik anggota.  “Berdasarkan keputusan Muktamar Muhammadiyah itulah dikalangan Muhammadiyah terus terbentuk pengembangan kewirausahan dalam mendorong peningkatan ekonomi umat,”jelasnya.

Program pengembangan sektor riil di Muhammadiyah, lanjut Abdullah Yazid sudah merupakan amanah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, hal ini tak lepas dengan realitas yang ada dimana Islam di Indonesia sangat terpinggirkan dari segi ekonomi. Bayangkan 85 persen masyarakat Indonesia adalah umat Islam dari jumlah tersebut banyak yang masuk dalam garis kemiskinan. Maka dalam gerakan BMT atau BTM yang dijalankan  Muhammadiyah terus berupaya  bagaimana persoalan umat  itu bisa teratasi.

Untuk mengatasi tersebut, Abdullah Yazid mengatakan, bahwa Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan terus melakukan konsolidasi dengan membangun sinergi bersama baik dengan lembaga keuangan syariah dan sektor riil yang ada di Muhammadiyah. Dengan demikian Muhammadiyah akan menjadi pelopor dalam pengembangan sektor riil syariah di Indonesia (Goes). 
Sektol Riil Syariah Merupakan Kebutuhan Sektol Riil Syariah Merupakan Kebutuhan Reviewed by Jualan Untung on March 05, 2013 Rating: 5

No comments:

Faedah Hijrah Meluaskan Industri Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syariah kini mulai dikenal luas. Tak hanya makanan, konsep syariah juga mulai diimplementasikan ke industri p...

Powered by Blogger.